Sabtu, 10 Desember 2011

makalah tentang segittiga siku-siku

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseharian kita, khusunya pada lingkungan sekolah, segitiga bagi siswa-siswi merupakan hal yang lazim. Siswa-siswi pada umumnya sering menjumpai segitiga pada pelajaran matematika, sehingga mereka mengenal apa itu segitiga dan lebih khusunya segitiga siku-siku. Segitiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat dari tiga sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang hidup sekitar tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segitiga adalah 180 derajat. Hal ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila dua sudut lainnya sudah diketahui. Menurut klasifikasinya, segitiga terbagi menjadi tiga, yaitu: • Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang. Sebagai akibatnya semua sudutnya juga sama besar, yaitu 60o. • Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua dari tiga sisinya sama panjang. Segitiga ini memiliki dua sudut yang sama besar. • Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya berbeda panjangnya. Besar semua sudutnya juga berbeda. Sedangkan menurut besar sudut terbesarnya, segitiga terbagi menjadi tiga, yaitu: • Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu besar sudutnya sama dengan 90o. Sisi di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau sisi miring. • Segitiga lancip adalah segitiga yang besar semua sudut < 90o • Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah satu sudutnya > 90o Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai segitiga siku-siku yang lebih teperinci agar pembaca dapat memahami bagaimana dan apa itu segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang salah satu besar sudutnya sama dengan 90o. Sisi di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau sisi miring. Untuk lebih memahami makalah ini, penulis akan lebih memperjelas mengenai segitiga siku-siku pada bab pembahasan. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1. Apa pengertian dari segitiga siku-siku? 2. Sifat-sifat apa sajakah yang dimiliki oleh segitiga siku-siku? 3. Bagaiamana contoh dan pengaplikasian dari segitiga siku-siku? C. Tujuan Makalah Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian segitiga siku-siku. 2. Untuk memahami sifat-sifat dari segitiga siku-siku 3. Untuk mengetahui contoh dan pengaplikasian dari segitiga siku-siku. D. Manfaat Masalah Adapun manfaat dari makalah ini, yaitu penulis mengharapkan untuk kedepannya makalah ini dapat memberikan pemahaman mengenai segitiga siku-siku, sifat-sifat, dan contoh pengaplikasiannya dalam memecahkan sebuah soal atau permasalahan. BAB 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Segitiga Siku-Siku Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu besar sudutnya sama dengan 90o. Sisi di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau sisi miring. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar di bawah ini. Segitiga siku-siku Di dalam segitiga siku-siku ini juga digunakan Dalil Pythagoras hanya berlaku pada segitiga siku-siku. Pythagoras menyatakan bahwa: Jika ada tiga buah bilangan a, b dan c yang memenuhi persamaan di atas, maka ketiga bilangan tersebut disebut sebagai Triple Pythagoras. Triple Pythagoras tersebut dapat dibangun menggunakan rumus berikut dengan memasukkan sebuah nilai n dengan n adalah bilangan bulat positif. Teorema ini menyatakan bahwa jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-siku sama dengan luas bujur sangkar di hipotenus. Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai sebuah sudut siku-siku; kaki-nya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku tersebut, dan hipotenus adalah sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut siku-siku tersebut. Pada gambar di bawah ini, a dan b adalah kaki segitiga siku-siku dan c adalah hipotenus: Pythagoras menyatakan teorema ini dalam gaya goemetris, sebagai pernyataan tentang luas bujur sangkar yaitu jumlah luas bujur sangkar biru dan merah sama dengan luas bujur sangkar ungu. Seperti halnya, Sulbasutra India juga menyatakan bahwa tali yang direntangkan sepanjang panjang diagonal sebuah persegi panjang akan menghasilkan luas yang dihasilkan sisi vertikal dan horisontalnya. Dengan menggunakan aljabar, kita dapat mengformulasikan ulang teorema tersebut ke dalam pernyataan modern dengan mengambil catatan bahwa luas sebuah bujur sangkar adalah pangkat dua dari panjang sisinya. Jika sebuah segitiga siku-siku mempunyai kaki dengan panjang a dan b dan hipotenus dengan panjang c, maka a2 + b2 = c2. Dengan ini dapat dibuktikan dengan cara sebagai berikut: Dari gambar . Dan dengan mengganti persamaan (1) dan (2): Mengalikan untuk c: B. Sifat-sifat segitiga siku-siku Segitiga siku-siku dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang dengan menarik salah satu garis diagonalnya.Perhatikan gambar berikut: Bidang ABCD adalah persegi panjang. Dengan menarik diagonal AC, akan terbentuk dua segitiga siku-siku yang sama dan sebangun (konruen) yaitu ΔABC dan ΔADC. Segitiga siku-siku mempunyai dua sisi siku-siku yang mengapit sudut siku-siku dan satu sisi miring (hypotenusa) ΔABC mempunyai ciri-ciri: AB dan BC sebagai sisi siku-siku, AC sebagai hypotenusa dan sudut ABC atau sudut B adalah sudut siku-siku (= 90°) Dalam sebuah segitiga siku-siku, hypotenusa selalu terletak di depan sudut siku-siku. C. Contoh Soal dari Segitiga Siku-Siku Mencari Panjang Sisi Miring Segitiga Siku-Siku dengan Rumus Phytagoras • Sebuah segitiga siku-siku dengan sisi alas 5 cm dan sisi tinggi 12 cm. Berapakah sisi miringnya? Jawab: Diketahui: a = 5 cm b = 12 cm Ditanya: c = ? Penyelesaian: c = √(a2 + b2) c = √(52 + 122) c = √(25 + 144) c = √169 c = 13 Jadi, sisi miringnya adalah 13 cm. • Sebuah segitiga siku-siku dengan garis alas 9 cm dan garis miring 15 cm. Berapakah kelilingnya? Jawab: Diket: a = 9 cm c = 15 cm Dit: k = ? Peny: Mula-mula, kita harus mencari sisi tinggi (b) dulu. b = √(c2 - a2) b = √(152 - 92) b = √(225 – 81) b = √144 b = 12 Lalu, karena b sudah ditemukan, maka kita bisa mencari kelilingnya. k = a + b + c k = 9 + 12 + 15 k = 36 Jadi, keliling segitiga tersebut adalah 36 cm. BAB 3 KESIMPULAN • Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu besar sudutnya sama dengan 90o. Sisi di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau sisi miring. • Sifat dari segitiga siku-siku itu, mempunyai dua sisi siku-siku yang mengapit sudut siku-siku dan satu sisi miring (hypotenusa) • Segitiga siku-siku mempunyai ciri-ciri: 1. AB dan BC sebagai sisi siku-siku, AC sebagai hypotenusa dan sudut ABC atau sudut B adalah sudut siku-siku (= 90°) 2. Dalam sebuah segitiga siku-siku, hypotenusa selalu terletak di depan sudut siku-siku. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar di bawah ini: Segitiga siku-siku DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Segitiga http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100207085146AADMaGS http://www.adipedia.com/2011/05/mencari-panjang-sisi-miring-segitiga.html

makalah populasi hubungannya dengan matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu eksakta sering dikatakan sebagai Queen of Science atau Ratu dari Ilmu Eksakta. Ilmu matematika hampir digunakan dan dimanfaatkan di semua aspek ilmu pengetahuan. Setiap kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ilmu perhitungan atau ilmu matematika. Mulai dari operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, sampai pada operasi perkalian. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini tidak lepas dari hasil perkembangan matematika. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Pembelajaran matematika diharapkan dapat berperan dalam menyiapkan, meningkatkan dan membekali individu dan masyarakat di era yang penuh perubahan. Matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Mengingat peran matematika yang mendasari ilmu-ilmu lain, maka dalam bidang-bidang ilmu lain tentunya menggunakan semua atau beberapa metode dalam matematika. Baik di bidang biologi, fisika, kimia, maupun geografi terdapat beberapa penerapan dari metode matematika. Penerapan atau aplikasi matematika tersebar cukup banyak di bidang-bidang ilmu alam, seperti fisika. Namun tidak hanya fisika, ilmu-ilmu alam lainnya pun banyak mencakup matematika. Oleh karena itu, aplikasi-aplikasi matematika banyak diterapkan dalam bidang ilmu-ilmu alam, seperti biologi, fisika, kimia, dan geografi. Makalah ini memaparkan mengenai penerapan matematika terhadap perkembangan ilmu biologi. Penggunaan konsep-konsep matematika dalam memahami ilmu tersebut. Sehingga pembaca mampu mengetahui peran matematika terhadap ilmu pengetahuan alam. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah, yaitu: 1. Bagaimana hubungan matematika dengan ilmu biologi khususnya populasi? 2. Apa yang dimakasud dengan populasi dan pengaplikasiannya dalam ilmu matematika? C. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini, yaitu: 1. Menjadi pengetahuan bagi masyarakat mengenai matematika dan aplikasi matematika terhadap ilmu pengetahuan alam. 2. Manjadi referensi bagi penulis lain yang ingin mengambil topik yang serupa. 3. Menjadi latihan bagi penulis dalam penyusunan makalah yang efektif. BAB II PEMBAHASAN Hubungan Antara Matematika Dengan Biologi 1. Untuk menghitung jumlah energi yang dibutuhkan/dihasilkan oleh makhluk hidup. 2. Untuk menghitung kepadatan populasi dalam suatu ekosistem. 3. Untuk menghitung jumlah filial dalam pembastaran. 4. Untuk menghitung kemungkinan kelahiran dan kematian. 5. Untuk menghitung ukuran kesehatan seperti tinggi badan dan berat badan. 6. Untuk menghitung jumlah udara pernapasan A. Pengertian Polpulasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia populasi dapat berarti sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; sekumpulan yang menjadi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sedangkan menurut para ahli adalah sebagai beriku:  Anderson Scarvia B mengemukakan: A population is a set (or collection) of all elements possessing one or more atributes of interest.  Menurut Sujana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. (Sugiyono)  Populasi adalah berkenaan dengan data. (Nazir)  Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung maupun hasil pengukuran kuantitatif atau kualitatif dan pada karasteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap. (Nawawi) Pengertian lain mengatakan bahwa populasi adalah sekelompok subyek, baik manusia, gejala, nilai test, benda-benda ataupun peristiwa. Selanjutnya ia juga mengemukakan bahwa populasi adalah individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. Sedangkan sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sujana menyebutkan: sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Namun dalam ilmu matematika khususnya dalam bidang statistika, populasi adalah sekumpulan data yang menjadi objek inferensi. Sedangkan dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup menempati ruang yang sama pada waktu tertentu. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi perhatian utama dalam kajian genetika populasi. Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Dari pengertian tersebut populasi cenderung pada penentuan jumlah sumber data yang memiliki karakteristik yang dapat dibedakan kepada dua macam yaitu, populasi terbatas atau populasi terhingga dan populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga. 1. Populasi terbatas, populasi yang mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihutung jumlahnya. Contoh : Jumlah Penduduk, jumlah mahasiswa yang mendapat bea siswa, penduduk dunia, banyak kendaraan umum di Indonesia Dsb. 2. Populasi tak terbatas, Sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relative tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Contoh : Mencari logam mulia (mendulang emas ), melakukan undian dengan sebuah mata uang logam secara terus menerus. B. Sifat Populasi Di samping itu, jika populasi berdasarkan sifatnya, maka dapat dibedakan antara pupolasi homogen dan heterogen. 1. Populasi homogen, adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. 2. Populasi Heterogen, adalah sumber data yang umumnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Berkaitan dengan hal tersebut, persoalan sampel akan timbul bilamana populasi bersifat heterogen dan jumlahnya cukup besar. Populasi yang secara kuantitatif jumlahnya cukup besar, sering tidak mungkin dijangkau seluruhnya, tidak saja karena biayanya akan sangat besar dan waktunya akan lama, tetapi juga hasilnya belum tentu obyektif. Keadaan seperti itu, terutama mengharuskan dari sejumlah populasi ditetapkan sejumlah sampel yang menjadi sumber data sesungguhnya. Oleh karena itu, sampel harus mewakili populasi dalam arti sampel yang bersifat refresentatif. Dengan demikian, hasil penelitian terhadap sampel refresentatif tidak akan berbeda dengan hasil penelitian lain, seandainya dilakukan terhadap seluruh populasi. Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi : 700 - 500 = 200batang 1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi. Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988. Anderson Scarvia B et al., Encyclopedia Educational Evaluation, London: Jossey Bass Publishers, 1976. Herman Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992. Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yokyakarta: Rake Sarasin, 1998 http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2132965-pengertian-populasi/#ixzz1Z5J4EvLT

Jenis-jenis paragraf beserta contohnya

1. Narasi Sebagai gerbang masa depan Indonesia yang lebih baik, pendidikan sering diabai, sering tak dilakukan dengan dedikasi profesionalisme tinggi. Hanya sebatas mengajar ‘apa adanya’, tak lebih, hanya menggugurkan pelaksanaan kurikulum. Ini bisa disimpulkan melihat prestasi anak negeri yang masih bisa dihitung dengan jari, kondisi politik-ekonomi-sosial-budaya yang tak mencerminkan pelakunya berpendidikan tinggi, tak menjunjung nilai-nilai moralitas-universal. Semua semakin karut marut. Karut marut pendidikan selama ini bisa kita lihat dari filosofi pendidikan yang membebankan peserta didik layaknya mesin, target kurikulum yang tak berpihak pada kemampuan dan kemajemukan daya peserta didik, pelaksanaan proses pendidikan yang menggunakan kekerasan dan segala anasir subversif, guru tidak kreatif, kaku, tidak menyenangkan. Dan anehnya semua itu seperti sengaja dikekalkan oleh pemerintah. Hal tersebut dikarenakan pemerintah tak serius mengubah arah pendidikan menjadi lebih baik, hanya mengandalkan politik anggaran pendidikan 20 persen saja. Itu tidak cukup. Lalu, bisakah ini dibebankan pada proses pendidikan yang ternyata telah gagal? Pendidikan adalah ujung tombak perubahan sebuah negeri. Hal ini bisa dilihat dari kejatuhan Jepang setelah dijatuhi bom atom di Hirosima dan Nagasaki, tapi kejatuhan itu segera dibangunnya kembali melalui pendidikan. Dan saatnya kita mempersembahkan semua daya pikir kita untuk negeri. Untuk itu, dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan pelaksanaan seminar nasional oleh Forum Nasional Pendidikan Alternatif bertajuk “Pendidikan Humanis Hari Ini”, panitia pelaksana (panpel) memberi kesempatan bagi mahasiswa dan guru untuk berkarya memberi sumbang pemikiran kritis idealis dan solutif dalam rangka ‘memanusiakan manusia’ secara tertulis dalam Lomba Esai-Narasi Nasional 2011. 2. Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.  Jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.  Pendidikan anak usia dini Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.  Pendidikan dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.  Pendidikan menengah Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun  Pendidikan tinggi Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.  Materi pendidikan Materi Pendidikan harus disajikan memenuhi nilai-nilai hidup. nilai hidup meliputi nilai hidup baik dan nilai hidup jahat. penyajiannya tidak boleh pendidikan sifatnya memaksa terhadap anak didik, tetapi berikan kedua nilai hidup ini secara objektif ilmiah. dalam pendidikan yang ada di Indonesia tidak disajikan nilai hidup, sehingga bangsa Indonesia menjadi kacau balau seperti sekarang ini.  Jalur pendidikan Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.  Pendidikan formal Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.  Pendidikan nonformal Pendidikan non formal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan lanjutan. Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar. Pendidikan lanjutan meliputi program paket C(setara SLA), kursus, pendidikan vokasi, latihan keterampilan lain baik dilaksanakan secara terogranisasi maupun tidak terorganisasi. Pendidikan Non Formal mengenal pula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai pangkalan program yang dapat berada di dalam satu kawasan setingkat atau lebih kecil dari kelurahan/desa. PKBM dalam istilah yang berlaku umum merupakan padanan dari Community Learning Center (CLC)yang menjadi bagian komponen dari Community Center.  Pendidikan informal Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.  Jenis pendidikan Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.  Pendidikan umum Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).  Pendidikan kejuruan Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan formal.  Pendidikan akademik Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan ascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.  Pendidikan profesi Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional. Salah satu yang dikembangkan dalam pendidikan tinggi dalam keprofesian adalah yang disebut program diploma, mulai dari D1 sampai dengan D4 dengan berbagai konsentrasi bidang ilmu keahlian. Konsentrasi pendidikan profesi dimana para mahasiswa lebih diarahkan kepada minat menguasai keahlian tertentu. Dalam bidang keahlian dan keprofesian khususnya Desain Komunikasi Visual terdapat jurusan seperti Desain Grafis untuk D4 dan Desain Multimedia untuk D3 dan Desain Periklanan (D3). Dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan keprofesian akan berbeda dengan jalur kesarjanaan (S1) pada setiap bidang studi tersebut.  Pendidikan vokasi Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).  Pendidikan keagamaan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.  Pendidikan khusus Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB). 3. Argumentasi Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak. 4. Persuasi Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional. 5. Eksposisi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya." Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

SOAL, KUNCI JAWABAN dan PEMBAHASAN SOAL UN FISIKA 2008

1. UN-08-1A-3B Untuk mengetahui tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar. Tebal balok kayu itu adalah ... JAWABAN : TIDAK ADA Pembahasan :  Jika melihat gambar jangka sorong, maka kita akan bingung karena skala nonius pada gambar tersebut tidak sesuai dengan skala nonius yang seharusnya (Seharusnya panjang skala nonius = 9 mm, tetapi pada gambar hanya sekitar 7 - 8 mm saja)  Tetapi jika melihat aturan pembacaan, maka jawaban soal ini adalah 0,86 cm, karena 1) Skala 0 nonius ada di 0,8 cm lebih 2) Skala nonius yang berimpit tepat dengan skala cm adalah skala nonius ke 6 Jadi pembacaan skala menunjukkan 0,8 + 0,06 = 0,86 cm (Tidak ada jawaban) 2. UN-08-2A-2B Seorang siswa mengukur diameter sebuah lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling lingkarannya dituliskan menurut aturan angka penting adalah ... (π = 3,14). JAWABAN : B Pembahasan :  Keliling lingkaran = π.D = 3,14 x 8,50 = 26,69 cm  Sesuai aturan angka penting pada perkalian : ‘Hasil perkalian hanya boleh mengandung angka penting sebanyak angka penting tersedikit dari angka penting –angka penting yang dikalikan’  Maka hasil keliling lingkaran haruslah terdiri dari 3 angka penting saja (dari 8,50 – bukan dari 3,14), jadi jawabannya adalah membulatkan 26,69 samapai menjadi hanya 3 angka penting saja, yaitu 26,7 cm.  Note : Sebenarnya memberi garis pada angka 0 di diameter lingkaran 8,50 cm adalah tidak perlu dan tidak ada dalam aturan angka penting karena tidak ada angka nol di sebelah kanan angka yang diberi garis bawah itu. 3. UN-08-3A-1B Vektor 1 = 14 N dan 2 = 10 N diletakkan pada diagram Cartesius seperti pada gambar Resultan [ ] = 1 + 2 dinyatakan dengan vektor satuan adalah ... JAWABAN : C Pembahasan :  Komponen vektor dari F1 adalah : Komponen di sumbu-x : F1x = F1 cos 60 = 14 x = 7 N (bernilai negatif karena searah sumbu x negatif) Komponen di sumbu-y : F1y = F1 sin 60 = 14 x = 7 N (bernilai positif karena searah dengan sumbu y positif) Maka komponen vektor dari F1 adalah : F1 = - 7 i + 7 j N  Komponen vektor dari F2 adalah : F2 = 10 i + 0 j N (karena F2 berada di sumbu –x sehingga hanya mempunyai komponen x)  Resultan [R] = F1 + F2 = (- 7 i + 7 j) + (10 i + 0 j) = 3 i + 7 j N  Note : Sebenarnya memberi kurung siku pada [ ] adalah tidak pada tempatnya dan tidak ada aturannya 4. UN-08-4A-6B Tetesan oli yang bocor jatuh dari mobil yang bergerak lurus dilukiskan seperti pada gambar! Yang menunjukkan mobil bergerak dengan percepatan tetap adalah ... JAWABAN : B Pembahasan :  Gambar (1) adalah gerakan GLB (Gerak Lurus Beraturan) karena jarak tetesan oli tetap (tidak ada percepatan)  Gambar (2) adalah gerakan GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) yang dipercepat karena jarak tetesan oli semakin lama semakin jauh  Gambar (3) adalah gerakan GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) yang diperlambat (percepatan negatif) karena jarak tetesan oli semakin lama semakin dekat  Gambar (4) adalah gerakan GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) yang dipercepat kemudian diperlambat (percepatan berubah dari positif ke negatif) karena jarak tetesan oli semakin lama semakin jauh kemudian berubah menjadi semakin lama semakin dekat.  Maka yang mengalami percepatan tetap adalah no. 2 dan no. 3 5. UN-08-5A-13B Informasi dari gerak sebuah mobil mulai dari bergerak sampai berhenti disajikan dengan grafik (v-t) seperti gambar Jarak tempuh mobil dari t = 2 sekon hingga t = 5 sekon adalah ... JAWABAN : C Pembahasan :  Cara paling mudah untuk menentukan jarak tempuh pada kurva v-t adalah dengan menghitung luas dibawah kurva.  Pada t = 2 – 5 s, grafik pada soal di atas dapat dibagi menjadi 2 trapesium seperti gambar di bawah ini :  Maka dengan rumus luas trapesium, kita memperoleh : Luas Trapesium I = (30 + 50).½.2 = 80 m Luas Trapesium II = (50 + 20).½.1 = 35 m + JARAK TEMPUH = 115 m 6. UN-08-6A-14B Sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan v melalui lintasan yang berbentuk lingkaran berjari-jari R dengan percepatan sentripetal (as). Agar percepatan sentripetal menjadi dua kali dari semula maka ... JAWABAN : C Pembahasan :  Rumus percepatan sentripetal pada gerak melingkar adalah : , maka a) V2 = 4v dan R2 = 2R, maka dengan rumus di atas diperoleh aSP2 = 8 aSP b) V2 = 2v dan R2 = 4R, maka dengan rumus di atas diperoleh aSP2 = aSP c) V2 = 2v dan R2 = 2R, maka dengan rumus di atas diperoleh aSP2 = 2 aSP d) V2 = v dan R2 = 2R, maka dengan rumus di atas diperoleh aSP2 = ½ aSP e) V2 = 2v dan R2 = R, maka dengan rumus di atas diperoleh aSP2 = 4 aSP 7. UN-08-7A-4B Perhatikan gambar di bawah ini! Jika massa balok 4 kg, dan antara balok dengan lantai tidak ada gesekan, maka balok tersebut dalam keadaan ... JAWABAN : B Pembahasan :  Gambarkan semua gaya-gaya yang ada dengan lengkap  Jika benda bergerak, gerakannya ada pada sumbu-x (benda tidak bergerak pada sumbu-y)  Karena itu : N  Nilainya > 0  Maka kesimpulannya adalah benda sedang bergerak dipercepat (GLBB) ke kanan  Note : Titik tangkap gaya (digambarkan dengan titik tebal) sebenarnya tidak perlu digambar karena benda yang dimaksud adalah benda titik. Titik tangkap yang digambar beserta garis penghubungnya mengisyaratkan persoalan benda tegar. 8. UN-08-8A-5B Data fisis planet A, planet B dan planet Bumi terhadap matahari terlihat seperti pada tabel! Planet A Bumi Planet B Massa (M) 0,5 M M 2,0 M Jari-jari (R) 0,5 R R 1,5 R Period (T) ............ 1 tahun ............. Perbandingan period planet A dan B adalah ... JAWABAN : Tidak ada (A ???) Pembahasan :  Soal ini tidak bisa dikerjakan karena periode planet berhubungan dengan jaraknya terhadap matahari (Hk. Keppler 3), sedangkan jarak planet A dan planet B tidak diketahui.  Mungkin saja yang dimaksud jari-jari (R) sebenarnya dalah jarak planet ke matahari. Jika demikian halnya, maka menurut Hukum Keppler 3 :    Note : Dapatkah jari-jari (R) disamakan dengan jarak (r)? Atau salah ketik soal? 9. UN-08-9A-6B Benda bidang homogen pada gambar di bawah ini, mempunyai ukuran AB = BC = cm. Koordinat titik beratnya terhadap titik E adalah ... JAWABAN : C Pembahasan :  Karena bidang homogen dan simetri, maka titik beratnya berada pada sumbu simetrinya, yaitu X0 = 2 cm  Dengan melihat bangun tersebut terdiri dari 2 bangun (yaitu persegi panjang dan segitiga), maka :  Dengan rumus titik berat, maka : = 3,8 cm  Jadi Koordinat titik berat benda berada di (2 ; 3,8) cm 10. UN-08-10A-7B Batang AB massa 2 kg diputar melalui titik A ternyata momen inersianya 8 kg.m2. Bila diputar melalui titik pusat O(AO = OB), momen inersianya menjadi ... JAWABAN : A Pembahasan :  Jika batang diputar di ujung, maka momen inersianya adalah :    Jika batang diputar di tengah, maka momen inersianya adalah :  kg m2  Note : Sebenarnya tanpa diketahui massa batang, soal ini bisa dikerjakan 11. UN-08-11A-10B Sebuah balok bermassa 1,5 kg didorong ke atas oleh gaya konstan F = 15 N pada bidang miring seperti gambar. Anggap percepatan gravitasi (g) 10 ms-2 dan gesekan antara balok dan bidang miring nol. Usaha total yang dilakukan pada balok adalah ... JAWABAN : A Pembahasan :  Gambarkan semua gaya yang bekerja pada benda :  Karena benda hanya bergerak sepanjang bidang miring, maka gaya yang dihitung hanyalah yang sepanjang bidang miring saja, maka usaha total : WTOT = ΣF . s = (15 – 7,5) . 2 = 15 joule 12. UN-08-12A-8B Grafik (F – x) menunjukkan hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas. Besar energi potensial pegas berdasarkan grafik di atas adalah ... JAWABAN : D Pembahasan :  Rumus EP pegas adalah : EP = ½ k Δx2, karena F = k Δx, maka : EP = ½ F Δx  Masukkan nilai yang diketahui dari grafik : EP = ½.40. 0,08 = 1,6 joule  Note : tidak perlu mencari nilai konstanta pegas dalam mengerjakan soal ini ! 13. UN-08-13A-11B Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan pada sudut elevasi 600 dan kecepatan 40 m.s-1 seperti gambar. Jika gesekan dengan udara diabaikan, maka energi kinetik peluru pada titik tertinggi adalah ... JAWABAN : B Pembahasan :  Pada titik maksimum di gerak parabola, komponen kecepatan pada sumbu y adalah 0 (syarat hmax), maka kecepatan benda hanyalah kecepatan pada sumbu x saja.  Komponen kecepatan pada sumbu x selalu tetap sepanjang gerak parabola, yaitu : vx = v0 cos α = 40.cos 600 = 20 m/s  Maka Energi kinetik peluru di titik tertinggi adalah : EK = ½ mv2 = ½.0,02.202 = 4 joule 14. UN-08-14A-9B Pada permainan bola kasti, bola bermassa 0,5 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 2 m.s-1. Kemudian bola tersebut dipukul dengan gaya F berlawanan dengan gerak bola, sehingga kecepatan bola berubah menjadi 6 m.s-1. Bila bola bersentuhan dengan pemukul selama 0,01 sekon, maka perubahan momentumnya adalah ... JAWABAN : D Pembahasan :  Perubahan momentum adalah : Δp = p2 – p1 = m.v2-m.v1 = m (v2-v1) = 0,5.(– 6 – 2) = – 4 kg.m.s-1 (arah bola kasti mula-mula diambil positif sehingga arah bola pantulan menjadi negatif).  Note : Pada option jawaban tidak ada jawaban – 4 kg.m.s-1, tetapi 4 kg.m.s-1, hal ini sama saja, karena acuan arah dalam soal tidak diberitahu. Dengan tidak adanya jawaban – 4 kg.m.s-1 artinya di dalam soal, arah bola mula-mula diambil negatif. Tetapi kalau ada option – 4 kg.m.s-1 dan 4 kg.m.s-1, maka soal ini akan membingungkan.  Note : waktu sentuh bola t = 0,01 sekon merupakan option pengecoh, karena tidak dibutuhkan dalam menjawab soal ini. 15. UN-08-15A-18B Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 200C dimasukkan ke dalam bejana air bermassa 100 gram dan suhu 800C. Jika diketahui kalor jenis alumunium 0,22 kal/g0C dan kalor jenis air 1 kal/g0C, maka suhu akhir air dan alumunium mendekati ... JAWABAN : C Pembahasan :  Gambarkan diagram suhu dari soal di atas :  Dengan asas Black : QL = QT (m.c.Δt)air = (m.c.Δt) alumunium 100.1.(80-ta) = 200.0,22.(ta-20) 8000 – 100ta = 44 ta – 880  Note : kalimat “dimasukkan ke dalam bejana air bermassa 100 gr” artinya yang bermassa 100 gr adalah bejana dan bukan air, tetapi karena dalam soal bejana tidak diperhitungkan berarti 100 gr adalah massa air. Kalimat soal ini kurang baik.  Note : harus dihitung secara manual oleh peserta, jadi dalam latihan soal-soal UN jangan membiasakan diri untuk mengandalkan kalkulator! 16. UN-08-16A-19B Dua batang logam A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien konduksi 2k dan k. Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung-ujung yang bebas dikenakan suhu seperti pada gambar. Suhu (t) pada sambungan logam A dan B adalah ... JAWABAN : D Pembahasan :  Prinsipnya adalah laju aliran kalor secara konduksi (kenapa bukan secara konveksi atau radiasi hayo ...?) pada kedua batang harus sama, artinya : ; A dan d untuk kedua batang sama, sehingga : 2k.(210 – t) = k (t – 30) 17. UN-08-17A-20B Perhatikan peristiwa kebocoran tangki air pada lubang P dari ketinggian tertentu pada gambar berikut! (g = 10 m. s-2). Air yang keluar dari lubang P akan jatuh ke tanah setelah waktu t = ... JAWABAN : A ??? (gambar soal tidak benar dan membingungkan) Pembahasan :  Soal ini membingungkan dan keterangan pada gambar soal tidak benar, karena ada ketinggian yang ‘hilang’, yaitu antara dasar tangki dan titik P.  Jika ketinggian bocoran dari tanah tidak kita hiraukan, maka soal ini dapat dikerjakan  Menurut persamaan Torricelli untuk tangki bocor, kecepatan air keluar dari bocoran adalah : ; dimana h adalah kedalaman bocoran dari permukaan, sehingga : m/s.  Jarak mendatar air jatuh adalah 2 m, maka t = s/v = 2/ =  Jika ini jawabannya, maka ketinggian bocoran dari tanah adalah : h = ½gt2, yaitu h = ½.10.( 2 = 1 m (lalu apa maksudnya ditulis 4 m???  Jika ketinggian bocoran adalah 4 m (jarak mendatar x = 2 m dan ketinggian yang hilang tidak kita hiraukan ), maka waktu air jatuh adalah t = = = . Jawabannya tidak ada. Apakah jawabannya A ??? 18. UN-08-18A-15B Sebanyak 3 liter gas Argon bersuhu 270C pada tekanan 1 atm (1 atm = 105 Pa) berada di dalam tabung. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J m-1K-1 dan banyaknya partikel dalam 1 mol gas 6,02 x 1023 partikel, maka banyak partikel gas Argon dalam tabung tersebut adalah ... JAWABAN : B Pembahasan :  Dengan rumus gas ideal : ; Suhu harus dalam satuan Kelvin ; NA adalah bilangan Avogadro = 6,02 x 1023 partikel = 0,72.1023 partikel  Note : Pembagian 6,02/8,314 harus dilakukan secara manual karena UN tidak memakai kalkulator 19. UN-08-19A-16B Tekanan gas ideal di dalam ruang tertutup terhadap dinding tabung dirumuskan sebagai ; (P = tekanan (Pa); N = jumlah molekul (partikel) gas; dan EK adalah energi kinetik rata-rata molekul (J)]. Berdasarkan persamaan ini, pernyataan yang benar adalah ... JAWABAN : E (Pilihan D membingungkan) Pembahasan :  Pilihan A setengah benar,karena tekanan gas bergantung juga dengan N dan V  Pilihan B keliru, seharusnya EK bergantung dari suhu gas, bukan bergantung tekanan molekul terhadap dinding  Pilihan C belum tentu, karena suhu gas bisa saja dibuat tetap (proses isoterm) dengan mengubah tekanan, asal saja V gas juga berubah  Pilihan D membingungkan, karena frase “volume energi kinetik” tidak dimengerti. Mungkin maksudnya “volume gas dan energi kinetik”. Jika ini yang dimaksud, maka pernyataan tersebut salah, karena jika tekanan dijaga tetap dan maka EK maupun N bisa saja bertambah atau berkurang atau tetap  Pilihah E baru pernyataan yang benar sesuai rumus di atas. 20. UN-08-20A-17B Grafik P –V dari sebuah mesin Carnot terlihat seperti gambar berikut! Jika mesin menyerap kalor 800 J, maka usaha yang dilakukan adalah ... JAWABAN : D Pembahasan :  Melalui rumus efisiensi mesin Carnot : dimana : Q1 = Q2 + W, Q1 adalah kalor yang diperlukan, Q2 adalah kalor yang dibuang  Note : Perhitungan di atas harus bisa dihitung secara manual 21. UN-08-21A-26B Amatilah diagram pembentukan bayangan oleh mikroskop dibawah ini Jika berkas yang keluar dari lensa okuler merupakan berkas sejajar, berarti jarak antara lensa objektif dan okuler adalah ... JAWABAN : D Pembahasan :  Karena berkas yang keluar dari lensa okuler adalah berkas sejajar, maka bayangan terbentuk di tempat tak berhingga (titik jauh mata normal), artinya pengamat mengamati dengan mata yang tidak berakomodasi  Panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah : d = s’ob + fok (Untuk mata berakomodasi, maka rumus panjang mikroskop adalah : d = s’ob + s’ok )  Maka perlu mencari jarak bayangan oleh lensa obyektif, yaitu :   s’ob = 22 cm  Maka panjang mikroskop adalah : d = s’ob + fok = 22 + 8 = 30 cm 22. UN-08-22A-24B Perhatikan gelombang elektromagnetik berikut ini! (1) Infra merah, (2) televisi, (3) ultraviolet, (4) sinar gamma. Urutan yang benar, berdasarkan frekuensi dari yang paling besar sampai yang paling kecil adalah ... JAWABAN : A Pembahasan :  Spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi terkecil sampai frekuensi terbesar (atau dari panjang gelombang terkecil sampai panjang gelombang terbesar) adalah : Sinar gamma – Sinar X – Sinar Ultraviolet – Cahaya Tampak – Sinar Infra Merah – Gelombang Mikro –Gelombang TV – Gelombang Radio  Maka jawaban yang paling tepat adalah pilihan A. 23. UN-08-23A-25B Gelombang berjalan merambat pada tali ujung tetap dilukiskan seperti pada diagram di bawah ini : Jika jarak AB = 6 m ditempuh dalam selang waktu 0,25 (s), maka simpangan titik P memenuhi persamaan ... JAWABAN : Tidak ada Pembahasan :  Pada soal disebut : “gelombang berjalan merambat pada tali ujung tetap”. Kalimat ini berarti gelombang tersebut belum memantul dari ujung tetap (belum ada superposisi gelombang), masih bersifat gelombang berjalan.  Jika sudah memantul dari ujung tetap, maka akan terjadi superposisi gelombang atau gambarnya bukan gambar gelombang berjalan.  Tetapi pertanyaannya seolah-olah sudah terjadi gelombang stasioner/gelombang berdiri/gelombang tegak, yaitu bagaimana simpangan di titik P setelah terjadi gelombang stasioner?  Panjang gelombang bisa diperoleh dari gambar, yaitu 4 m, maka bilangan gelombang : k = = = ½ π rad/m  Karena 1½ gelombang ditempuh dalam 0,25 s, maka Frekuensi gelombang adalah : f = = 6 Hz atau frekuensi sudut gelombang adalah : ω = 2πf = 2.π.6 = 12 π rad/s  Maka dengan menerapkan persamaan gelombang stasioner pada tali ujung tetap : Y = 2A sin kx cos ωt = 2 . 0,5 . sin ½π . cos 12π t (Jawaban tidak ada yang cocok dengan pilihan yang ada)  Note : “selang waktu 0,25 (s)” sebenarnya s (satuan waktu) tidak perlu diberi tanda kurung. 24. UN-08-24A-21B Sebuah celah ganda disinari dengan cahaya yang panjang gelombangnya 640 nm. Sebuah layar diletakkan 1,5 m dari celah. Jika jarak kedua celah 0,24 mm, maka jarak dua pita terang yang berdekatan adalah ... JAWABAN : A Pembahasan :  Dengan rumus interferensi celah ganda Young : ; (ym = Jarak antara 2 garis terang atau 2 garis gelap yang berdekatan, L = Jarak dari celah ke layar, d = jarak kedua celah, λ = panjang gelombang monokromatik yang digunakan) = 4.10-3 m = 4 mm 25. UN-08-25A-22B Jarak seorang pengamat A ke sumber gempa dua kali jarak pengamat B ke sumber gempa. Apabila intensitas gempa di pengamat B 8,2 x 104 W.m-2, berarti intensitas gempa di A sebesar ... JAWABAN : A Pembahasan :  Besarnya intensitas selalu berbanding terbalik secara kuadrat dengan jaraknya terhadap sumber, atau : IA.rA2 = IBrB2 IA. (2.rB)2 = 8,2 x 104.rB2 IA = 2,05 x 104 W.m-2 26. UN-08-26A-23B Seorang anak yang berdiri diam meniup peluit pada frekuensi 490 Hz ke arah mobil yang sedang bergerak mendekati anak tersebut seperti pada gambar. Pelayangan yang terdengar antara gelombang langsung dan gelombang yang dipantulkan mobil adalah 10 Hz. Jika kecepatan bunyi diudara 340 m.s-1, maka kecepatan mobil adalah ... JAWABAN : E Pembahasan :  Soal ini adalah soal efek Doppler, hanya saja yang perlu diperhatikan adalah penerapan rumus efek Doppler haruslah dua kali, yang pertama dari sumber bunyi pertama (yaitu anak yang meniup peluit) ke mobil (sebagai pendengar pertama), yang kedua adalah dari mobil (sumber bunyi kedua) ke anak (pendengar kedua)  Karena frekuensi pelayangan yang didengar adalah 10 Hz, berarti frekuensi pantulan yang didengar anak (Frekuensi pendengar 2) adalah 490 + 10 = 500 Hz. Ditambahkan karena frekuensi akan membesar, sebab jarak sumber dan pendengar makin lama makin dekat (jika makin jauh maka harus dikurangkan)  Efek Doppler yang pertama, bunyi berjalan dari anak ke mobil :  Efek Doppler yang kedua, bunyi berjalan dari mobil (karena dipantulkan) ke anak :   Karena fS2 = fP1, maka persamaan di atas menjadi :  Jika persamaan tersebut dikerjakan, maka akan dihasilkan vM = 3,4 m/s (coba sendiri ya ...) 27. UN-08-27A-31B Muatan listrik +q1 = 10 µC ; +q2 = 20 µC ; dan q3 terpisah seperti pada gambar di udara. Agar gaya Coulomb yang bekerja di muatan q2 = nol ; maka muatan q3 adalah ... JAWABAN : A Pembahasan :  Gambarkan gaya-gaya Coulomb yang bekerja pada muatan q2 :  F21 adalah gaya Coulomb yang dikerjakan muatan 1 terhadap muatan 2  F23 adalah gaya Coulomb yang dikerjakan muatan 3 terhadap muatan 2  Agar gaya yang bekerja pada q2 menghasilkan resultan 0, maka F21 dan F23 haruslah memiliki besar yang sama tetapi arah yang berlawanan, karena itu q3 haruslah muatan positif agat terjadi gaya tolak-menolak.  Besar q3 dapat diperoleh dari :  (muatan positif)  Note : - Besar q2 tidak perlu diketahui untuk dapat mengerjakan soal ini - Jika diperhatikan pada gambar soal, maka jarak a dan jarak 0,5a memiliki panjang yang sama, seharusnya setengahnya. - Gambar garis yang menyatakan jarak 0,5a, tanda panahnya kurang satu. 28. UN-08-28A-32B Kapasitor X, Y dan Z dirangkai seperti pada gambar ! Bila saklar S ditutup selama 5 sekon, energi listrik yang tersimpan pada kapasitor Z adalah ... JAWABAN : Tidak ada Pembahasan :  Tegangan yang dialami oleh kapasitor Z adalah 24 V juga (karena tersusun secara paralel), maka energi yang tersimpan pada kapasitor Z adalah : W = ½ C.V2 = ½ 12.242 = 3456 J (tidak ada jawaban).  Note : Soal ini sangat mudah, tidak membutuhkan kerumitan dari kapasitor X maupun Y, juga waktu 5 s sama sekali tidak ada hubungannya, tetapi tidak ada jawabannya. Apakah salah pengetikan soal?  Coba carilah energi yang tersimpan pada kapasitor X atau kapasitor Y, maka akan diperoleh jawaban 864 J –pilihan jawaban C. Jika ini soalnya, maka kapasitor Z hanyalah sebagai pengecoh dan waktu 5 s sama sekali tidak ada artinya. Apakah ini sebenarnya maksud soal hanya saja salah ketik ??? 29. UN-08-29A-33B Untuk mengetahui nilai hambatan (RAB) kawat AB, digunakan rangkaian dengan penunjukan voltmeter dan amperemeter seperti pada gambar. Nilai hambatan kawat (RAB) adalah ... JAWABAN : E Pembahasan :  Penunjukan Voltmeter = tegangan jepit rangkaian = tegangan pada ujung kawat AB, yaitu 4/5 x 10 = 8 V  Penunjukan Amperemeter = arus yang mengalir pada hambatan kawat AB = 2/5 x 10 = 4 A  Maka : 30. UN-08-30A-34B Rangkaian seperti gambar di bawah ini! Bila saklar S ditutup, maka daya pada R = 4 Ω adalah ... JAWABAN : B Pembahasan :  Soal ini bisa diselesaikan dengan Hk. Kirchoff II, untuk itu perlu dibuat arah loop pada setiap loop tertutup dan arah arus pada setiap cabang yang ada. Arah arus kita tentukan sendiri di awalnya, kemudian perhitungan akan menghasilkan arah arus yang benar (jika negatif berarti arahnya berlawanan, jika positif berarti arahnya benar):  Loop 1 : Σ E + Σ iR = 0 –12 + i1.4 + i3.2 = 0 4i1 + 2i3 = 12  Loop 2 : Σ E + Σ iR = 0 –6 + i3.2 = 0 I3 = 3 A  i1 = 1,5 A  Hukum Kirchoff 1 untuk arus pada percabangan : I1 + i2 = i3 1,5 + i2 = 3  i2 = 1,5 A  Maka arus yang lewat pada R = 4 Ω adalah i1 = 1,5 A  Daya pada R = 4 Ω adalah : P = i2.R = (1,5)2.4 = 9 W 31. UN-08-31A-27B Sebuah kawat lurus dialiri listrik 5 A seperti gambar. [µ0 = 4π x 10-7 WbA-1m-1]. Besar dan arah induksi magnet dititik P adalah ... JAWABAN : D Pembahasan :  Dari penurunan Hukum Biot-Savart maupun penurunan hukum Ampere, maka kita memperoleh besar medan magnetik di sekitar kawat lurus panjang adalah sbb. :  Untuk arah medan magnet kita pakai kaidah tangan kanan (tangan kanan dikepal dengan ibu jari diluruskan – seperti pujian hebat dengan ibu jari tangan, maka arah ibu jari adalah arah arus dan arah jari yang mengepal adalah arah medan magnet).  Jadi arah medan magnet di titik P adalah keluar dari bidang kertas (menjauhi bidang kertas – acuan adalah pengamat – kita) 32. UN-08-32A-28B Dua kawat lurus (1) dan (2) diletakkan sejajar dan terpisah seperti gambar. Kawat ke-(3) akan diletakkan di dekat kawat (1) dan (2). Agar kawat itu mengalami gaya megnetik sekecil-kecilnya, maka diletakkan di daerah ... JAWABAN : A Pembahasan :  Pada prinsipnya, dua kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus yang searah akan saling tarik-menarik (gunakan kaidah tangan kanan untuk medan magnet di sekitar kawat berarus dan kaidah tangan kanan untuk Gaya Lorentz pada kawat berarus) dan jika dialiri arus yang berlawanan arah akan saling tolak menolak.  Dengan prinsip tersebut, maka gaya terkecil yang akan dialami oleh kawat ketiga hanya akan terjadi di daerah PQ dan ST.  Karena Gaya Lorentz pada 2 kawat lurus kawat berbanding terbalik dengan jarak antar kawat itu, dan berbading lurus dengan arus, maka tentu saja kawat harus diletakkan di PQ ( karena I2 > I1)supaya gaya tarik yang terjadi antara kawat 1 dan 3, juga dengan kawat 2 dan 3 akan sebanding (resultannya mendekati nol).  Note : Untuk menjawab soal ini tidak dibutuhkan perhitungan, hanya saja pemahaman konsep harus kuat. 33. UN-08-33A-29B Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti pada gambar : Besar dan arah arus induksi pada kawat PQ adalah ... JAWABAN : A Pembahasan :  Dengan Hukum Faraday pada kawat yang digerakkan dalam medan magnet : εIN = BLv  i.R = BLv  i . 0,02 = 0,02 . 0,5 . 2  i = 1 A  Dengan Hukum Lenz, maka kita akan mendapatkan arus yang mengalir berarah dari P ke Q. Terapkan kaidah tangan kiri yang terbuka, yaitu arah telapak tangan adalah arah kecepatan, arah empat jari adalah arah medan magnet dan arah ibu jari adalah arah arus.  Note : gambar soal kurang baik, karena medan magnet yang digambarkan sebagai ‘dot’ tidak seragam jaraknya yang ada di sisi kanan batang dan sisi kiri batang, seharusnya sama dalam jaraknya setiap titik satu sama lain, dengan kata lain medan magnetik homogen. 34. UN-08-34A-30B Rangkaian RLC seri dirangkaikan seperti pada gambar! Bila saklar S ditutup, beda potensial antara titik B dan D adalah ... JAWABAN : E Pembahasan :  Impedansi rangkaian : Reaktansi induktif : XL = ω.L = 125 . 32 x 10-3 = 4 Ω Reaktansi Kapasitif : Resistor = 8 Ω Impedansi = Z =  Maka dengan Hukum Ohm : i = V/Z = 120 / 10 = 12 A  Jadi : ZBD = |XL – XC| = |4 – 10| = 6 Ω  Maka VBD = i . ZBD = 12 . 6 = 96 V 35. UN-08-35A-40B Roket yang sedang diam panjangnya 10 m. Jika roket itu bergerak dengan kecepatan 0,8 c (c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m.s-1), maka menurut pengamat di bumi panjang roket tersebut selama bergerak adalah ... JAWABAN : B Pembahasan :  Roket yang bergerak mendekati kecepatan cahaya tersebut akan mengalami kontraksi panjang, yaitu : 36. UN-08-36A-35B Diketahui atom Carbon terdiri dari nomor atom A = 12 dan nomor massa Z = 6. Gambar model atom Carbon menurut teori atom Niels Bohr adalah ... JAWABAN : B (Tetapi soal membingungkan) Pembahasan :  Nomor Atom (lambang Z) adalah jumlah proton dalam suatu atom dan Nomor Massa (lambang A) adalah jumlah Proton + Neutron dalam suatu atom. Untuk atom karbon, jumlah proton adalah 6 dan jumlah neutron adalah 6 sehingga nomor atomnya Z = 6 dan nomor massanya A = 1. Tetapi keterangan yang diberikan di soal terbalik A dan Z-nya.  Untuk atom karbon yang netral (tidak bermuatan – seperti pada soal), maka jumlah elektronnyapun adalah 6, sehingga kemungkinan jawaban adalah B atau C.  Karena kulit pertama (kulit N) hanya boleh diisi maksimal 2 elektron dan kulit kedua harus diisi oleh 8 elektron dulu (baru boleh mengisi elektron di kulit berikutnya), maka jawaban yang paling tepat adalah B.  Note : Postulat pertama dari model atom Niels Bohr adalah : ‘Elektron berputar disekitar inti hanya melalui lintasan-lintasan tertentu tanpa membebaskan energi’. Lintasan ini disebut lintasan stasioner yang memiliki energi tertentu. Besar energi setiap lintasan stasioner berbanding terbalik dengan jari-jarinya terhadap inti. Artinya lintasan elektron pada model atom Bohr paling tidak berbentuk lingkaran atau bola, karena energi yang besarnya sama maka jari-jarinyapun harus sama di setiap titik. Tetapi pada soal di atas, bentuk lintasan elektron adalah elips, sama seperti lintasan planet mengelilingi matahari, gambar di soal kurang tepat. 37. UN-08-37A-36B Suatu benda hitam pada suhu 270C memancarkan energi R J.s-1. Jika dipanaskan sampai 3270C energi radiasinya menjadi ... JAWABAN : A Pembahasan :  Besarnya energi radiasi benda hitam per satuan waktu dirumuskan oleh persamaan : dengan σ = konstanta Stefan-Boltzman, e = emisitivitas benda hitam, A = luas penampang benda hitam dan T suhu benda hitam dalam Kelvin.  Untuk benda hitam yang sama, maka berlaku :    E2 = 16 R 38. UN-08-38A-37B Pernyataan berikut ini yang tidak menggambarkan teori kuantum Planck adalah ... JAWABAN : E Pembahasan :  Menurut teori kuantum, gelombang elektromagnetik terdiri dari foton-foton, yaitu energi yang terkuantisasi atau terpusatkan sehingga ‘mirip’ dengan partikel (bisa menumbuk, memiliki momentum, dll). Setiap foton bergerak dengan kecepatan cahaya dengan panjang gelombang yang tertentu (atau frekuensi yang tertentu) tergantung besar energinya sesuai dengan persamaan dari Planck, yaitu : (h = tetapan Planck, c = kecepatan cahaya)  Maka dari semua pilihan, jawaban E yang tidak sesuai dengan persamaan Planck. 39. UN-08-39A-39B Jika Nitrogen ditembak dengan partikel alfa, maka dihasilkan sebuah inti Oksigen dan sebuah proton seperti terlihat pada reaksi inti berikut ini : Diketahui massa inti : ; ; Jika 1 sma setara dengan energi 931 Mev, maka pada reaksi di atas ... JAWABAN : A Pembahasan :  Karena reaksi inti tersebut sudah setara, maka :  Massa sistem sebelum bereaksi :  Massa sistem sesudah bereaksi :  Massa sistem sebelum bereaksi lebih besar daripada massa sistem sesudah bereaksi, hal ini mengindikasikan adanya perubahan massa yang hilang menjadi energi, yaitu : Energi yang dihasilkan = (18,00567 – 18,00696)x 931 = 1,20099 MeV. 40. UN-08-40A-38B Massa unsur radioaktif P mula-mula X gram dengan waktu paruh 2 hari. Setelah 8 hari unsur yang tersisa Y gram. Perbandingan antara X : Y = ... JAWABAN : A Pembahasan :  Dengan rumus waktu paruh : ; dengan t adalah waktu, T½ = waktu paruh  Jadi  bahan hanya tersisa 1/16 dari semula  Dalam bentuk perbandingan X : Y = 16 : 1

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan nasional setiap bangsa berdasarkan pada dan dijiwai oleh kebudayaan. Kebudayaan tersebut sarat dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang melalui sejarah sehingga mewarnai seluruh gerak hidup suatu bangsa. Sistem pendidikan nasionl Indonesia disusun berlandaskan kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar pada pancasila dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional disusun sedemikian rupa, meskipun secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa Indonesia yang secara geografis, demografis, historis, dan cultural berciri khas. A. Kelembagaan, program, dan pengelolaan pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekrang dan yang akan datang. Pendidkan nasional Indonesia adalah pendididkan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indnesia. Dan merupakan satu kesuluruhan yang terpadu dari semua satuaan dan kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sisdiknas diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dibawah tanggung jawab Menteri pendidikan dan kebudayaan, dan Menteri lainnya, seperti menteri agama, Akabri oleh menteri pertahanan dan keamanan. 1. Kelembagaan pendidkan Berdasrkan UUD RI No. 2 tahuan1989 tentang sistem pendidikan Nasional, kelembagaan pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program serta pengelolaan pendidikan. a. Jalur pendidkan 1. Jalur pendidkan sekolah Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggrakan di sekolah melalaui kegiatan belajar mengajar secra berkesinambunagan. 2. Jalur pendidkan luar sekolah Jalur pendidkan luar sekolah (PLS) merupakan pendidkan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak berkesinambunagan. b. Jenjang pendidikan Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasrkan tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran(UU RI No. 2 tahun 1989 baba 1, pasal 1, ayat 5) 1. Jenjang pendidikan dasar Pendidikan dasar diselenggrakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk dalam masyarakat berupa pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dasar. Di samping itu juga berfungsi mempersiapkan pesrta didik yang memenuhi persyratan untuk mengikuti pendidikan menegah. UU RI No. 2 tahun 1989 menyatakan dasar dan wajib belajar pada pasal 14 ayat 1 bahwa,” Warga Negara yang berumur 6 tahun berhak mengikuti pendidikan dasar”, dan ayat 2 menyatakan bahwa,” waraga Negara yang berumur 7 tahun berkewajiban mengikuti pendidikan dasar atau pendidikan setara sampai selesai.” 2. Jenjang pendidikan menengah Pendidikan menengah dihubungkan kebawah berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar, dan dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja. Pendidikan menengah tediri atas pendidikan menegah umum , kejuruan, dan pendidikan menengah luar biasa, pendidikn menengah kedinas dan pendidikan pendidikan menengah keagamaan. 3. Jenjang pendidikan tinggi Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidkan tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademik, politeknik, seklah tinggi, , institut, dan universitas. Akademik merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuann tekhnologi dan keseniaan tertentu. Politeknik merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Sekolah tinggi ialah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik atau professional dalam dalam satu disiplin ilmu atau bidang tertentu. Institut ialah perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggrakan pendidikan akademik atau professional dalam sekelompok disiplin ilmu yang sejenis. Pendidikan yang bersifat akademik dan pendidikan profesional memusatkan perhatian terutama pada usaha penerusan ,pelestarian ,dan pengembangan peradaban ,ilmu dan teknologi,sedangkan pendidikan yang bersifat profesional memusatkan perhatian pada usaha pengolahan peradaban serta penerapan ilmu dan teknologi. 2. Program dan pengolahan pendidikan a. Jenis program pendidikan Jenis pendidikan adalah pendidikan yang di kelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya. Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum ,pendidikan kejuruan dan pendidikan lainnya. 1. Pendidikan umum Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang di wujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.pendidikan umumnya berfungsi sebagai acuan umum bagi jenis pendidikan lainnya. 2. Pendidikan kejuruan Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu ,seperti bidan teknik,jasa boga ,dan busana,perkantoran dan lain-lain. 3. Pendidikan luar biasa Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang di selenggarakan untik peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan mental. 4. Pendidikan kedinasan Pendidikan kedinasa adalah merupakan pendidikan yang di selanggarakan untuk meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai suatu departemen pemerintah atau lembaga pemerintah nondepartemen. 5. Pendidikan keagamaan Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama. b. Kurikulum Program Pendidikan Konsep sistem pendidikan nasional di realisir melalui kurikulum.kurikulum memberi bekal pengetahuan ,sikap dan keterampilan kepada peserta didik. Kurikulum yang mengandung aspek kesatuan nasional ,memberikan bekal kesadaran dan kesatuan nasional ,semangat kebangsaan,kesetiaan sosial serta mempertebal rasa cinta tanah air di sebut kurikulum nasional. 1. Kurikulum nasional Tujuan pendidikan nasional dinyatakan di dalam UURI NO.2 TAHUN pasal 1989 pasal 3,yaitu a) Manusia yang utuh ,beriman dan bertakwa kepada allah swt. b) Berbudi pekerti luhur. c) Terampil dan berpengatuhuan d) Sehat jasmani dan rohani e) ber kepribadian yang mantap dan mandiri Masing-masing satuan pendidikan mempunyai tugas untuk mencapai tujuan nasional tersebut ,di samping tujuan internasional yang di emban oleh masing-masing satuan pendidikan. Kaitan antara tujuan pendidikan nasional dengan tujuan satuan pendidikan dapat dilihat dari bagan tersebut Kurikulum menjembatangi tujuan tersebut dalam praktek pengalaman belajar rill di lapangan.Dalam hal hubungan ini soidejarto merinci kurikulum atas 5 tingkat 1) tujuan institusional 2) kerangka materi yang memberi keterangan tentang bidang-bidang pekerjaan 3) garis besar suatu bidang pelajaran yang telah di pilih 4) panduan dan buku-buku pelajaran yang di susun untuk menunjang proses pembelajaran 5) bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran yang di alami oleh peserta didik Mengenai isi kurikulum nasional itu di dalam UU RI NO.2 TAHUN 1989 pasal 30 ayat 1 dinyatakan :isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka ypaya mencapi tujuan pendidikan nasional. Ayat 2 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis jalur dan jengjang pendidikan wajib memuat: a) pendidikan pancasila b) pendidikan agama c) pendidikan kewarganegaraan. Ayat 3 menyatakan bahwa isi kurikulum pendidikan dasar memuat sekuarang-kurangnya bahan kajian dan pelajaran tentang: a. Pendidikan pancasila b. Pendidikan agama c. Pendidikan kewarganegaraan d. Bahasa indonesia e. Membaca dan menulis f. Matematika (termasuk berhitung) g. Pengantar sains dan teknologi h. Ilmu bumi i. Sejarah nasional dan sejarah umum j. Kerajinan tangan dan kesenian k. Pendidikan jasmani dan kesehatan l. Menggambar; serta m. Bahasa inggris Kemudian pasal 38 ayat 2 menyatakan: “Kurikulum yang berlaku secara nasional ditetapkan oleh menteri, atau menteri lain, atau pimpinan lembaga pemerintahan nondepartemen berdasarkan pelimpahan wewenang dari menteri.” Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa yang dimaksud dengan kurikulum nasional itu adalah kurikulum yang mengandung ciri-ciri sebagai berikut: a) Diberlakukan sama pada setiap macam satuan pendidikan di seluruh Indonesia b) Ditetapkan oleh pemerintah (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau menteri lain atau pimpinan lembaga pemerintahan nondepartemen berdasarkan pelimpahan wewenang dari menteri pendidikan dan kebudayaan). c) Tujuannya untuk menggalang kesatuan nasional dan pengendalian mutu pendidikan secara nasional. 2. Kurikulum Muatan Lokal a. Latar Belakang Kenyataan menunjukkan bahwa setiap daerah di wilayah tanah air Indonesia memiliki ciri khas mengenai adat istiadat, tata cara dan tata krama pergaulan, kesenian, bahasa, lisan, maupun tulisan, kerajinan, dan nilai-nilai kehidupannya masing-masing. Bahkan karena keanekaragamannya itu bukan saja mengenai kebudayaannya, melainkan juga kondisi alam dan lingkungan sosialnya. Keanekaragaman budaya, lingkungan sosial, dan kondisi alam itu merupakan kekayaan hidup bangsa indonesia, oleh karena itu perlu dilesatrikan dan dikembangkan melalui upaya pendidikan. Sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat dan bertugas menyiapkan peserta didik untuk tujuan kemasyarakatan. Karena itu program pendidikan sekolah harus bermuatan unsur-unsur lingkungan yaitu yang disebut muatan loka, yang akan memelihara jalinan anatara sekolah dengan lingkungannya. b. Pengertian Muatan Lokal Gambaran muatan lokal dalam lampiran keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah. c. Tujuan Muatan Lokal Tujuan dilaksanakannya muatan lokal dalam kurikulum SD dapat dilihat dari segi kepentingan nasional dan kepentingan peserta didik. Dalam hubungannya dengan kepentingan nasional, muatan lokal dapat: 1. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan yang khas daerah; 2. Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan ke arah yang positif Dari sudut kepentingan peserta didik muatan lokal dapat: 1. Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap lingkungannya (lingkungan alam, sosial dan budaya) 2. Mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya sehingga mereka tidak asing dengan lingkungannya. 3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari untuk memecahkan masalah yang ditemukan di lingkungan sekitarnya. 4. Memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang terdapat di lingkungannya. 5. Mempermudah peserta didik menyerap materi pelajaran mereka. d. Cara pengaplikasian muatan lokal (ML) ke dalam kurikulum Sejumlah pertanyaan yang dapat membimbing proses pemasukan ML ke dalam kurikulum adalah sebagai berikut: 1) Di kelas berapa muatan lokal akan dimasukkan? 2) Ke dalam mata pelajaran yang mana muatan lokal akan dimasukkan? Apakah mata pelajaran yang tekanannya pada pengembangan aspek penalaran (kognitif) ataukah yang tekanannya pada aspek keterampilan (psikomotor)? 3) Pada pokok bahasan/subpokok bahasan yang mana muatan lokal itu sesuai untuk dimasukkan? 4) Muatan lokal apa yang perlu dimasukkan? Selanjutnya tentang muatan lokal itu juga perlu diperhatikan: 1. Tekanan tujuannya 2. Sifat keajengannya bagaimana? 3. Satuannya bagaimana? Pada dasarnya, pengaplikasiannya muatan lokal ke dalam kurikulum itu ada 2 macam, yaitu: 1) Dilihat dari unit muatan lokal (lingkungan muatan lokal besar atau kecil) 2) Dilihat dari proses memadukan muatan lokal ke dalam kurikulum (mulai dari kurikulumnya ataukah dari muatan lokalnya). e. Cara merancang pengajaran Setelah muatan lokal mendapatkan tempat dalam kurikulum (baca B.S/MP/PB/SPB) maka langkah berikutnya adalah menjabarkan muatan lokal itu ke dalam bentuk rancangan pengajaran. Faktor Penghambat dan Penunjang Pelaksanaan Muatan Lokal Faktor Penghambat 1. Sifat dari pelajaran ML itu sendiri sebagian besar memberi tekanan pada peembinaan tingkah laku efektif dan psikomotor. Sebagaimana diketahui, bahwa pembinaan tingkah laku domain tersebut adalah cukup pelik, pembrosesan maupun pengevaluasiannya. 2. Dilahat dari segi ketenagaan, pelaksanaan ML memerlukan pengorganisasian secara khusus karena melibatkan pihak-pihak lain selain sekolah. Untuk itu mungkin team teaching sebagai suatu alternatif dan dipikirkan pengembangannya. 3. Dilihat dari segi proses belajar mengajar, pelaksanaan ML menggunakan pendekatan keterampilan proses dan CBSA.Meskipun model pendekatan ini sudah terlibat dalam kurikulum 1984, namun diduga masih banyak guru-guru yang belum akrab dengan pendekatan tersebut. Situasi demikian dapat menghambat kelancaran implementasi ML. 4. Sistem ujian akhir dan ijasah yang diselenggarkan di sekolah-sekolah umumnya masih menciptakan iklim pengajaran yang memberikan tekanan lebih pada mata pelajaran akademik, sedangkan pelajran-pelajaran yang memberikan bekal praktiskepada peserta didik (seperti pendidikan keterampilan) dianggapSistem ujian akhir dan ijasah yang diselenggarkan di sekolah-sekolah umumnya masih menciptakan iklim pengajaran yang memberikan tekanan lebih pada mata pelajaran akademik, sedangkan pelajran-pelajaran yang memberikan bekal praktiskepada peserta didik (seperti pendidikan keterampilan) dianggap bersikap fakultatif. Kondisi demikian jika tidak berubah akan berdanpat negatif terhadap pelaksanaan ML. 5. Sarana penunjang tertentu bagi pelaksanaan ML secara optimal kebanyakan tidak dimiliki oleh sekolah, dan mungkin juga tidak tersedia di masyarakat (misalnya untuk keperluanaan simulasi). Keadaan demikian, jika tidak didukung oleh upaya yang gigih dari pelaksananya akan mudah menimbulkan pesimisme. Faktor Penunjang 1. Adanya keinginan dari kebanyakan peserta didik untuk cepat memperoleh bekal kerja dan pekerjaan hal ini di tunjang oleh kondisi umum yang menunjukkan terbatasnya volume pekerjaan sebagai karyawan pemerintah ,dan di samping itu semakin berkembangnya sektor swasta utamanya yang bersifat menimbulkan hasil segera,juga ikut mendorong minat siswa pada pelaksanaan ML. 2. Materi ML yang dapat di jadikan sasaran belajar cukup banyak tersedia baik macamnya maupun penyeberannya di semua daerah,sehingga penentuan daerah perintisan maupun tidak diseminasinya tidak sulit. 3. Ketenagaan yang berpariasi (lintas sektoral,narasumber) yang partisispainya dapat menunjang dan dapat di libatkan dalam penyelenggaraan ML tidak sulit di temukan pada semua daerah/lokasi. 4. Adanya materi ML yang sudah tercamtum sebagai materi kurikulum dan sudahdi laksanakan secara rutin ,hanya tinggal pembenahan efektivitasnya yang perlu di tingkatkan (misalnya pelajaran bahasa daerah). 5. Media massa khususnya media komunikasi visual sepeerti tv,vidio, sudah tidak sulit untuk di manfaatkan guna penyebaran informasi berupa contoh-contoh model pelaksanaan ML yang berhasil, dengan demikian ide tentang ML lebih cepat memasyarakat B. Upaya Pembangunan Pendidikan Nasional 1. Jenis Upaya Pembaruan Pendidikan System Pendidikan selalu menghadapi tantangan baru, karena masyarakat selalu mengalami kemajuan dengan serta merta timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru. Untuk menghadapi tantangan-tantangan baru itu pendidikan berupaya melakukan pembaruan dengan jalan menyempurnakan sistemnya. Sejak pelita II, berkat adanya tuntutan pembangunan dan pengaruh perkembangan iptek, utamanya ilmu pengetahuan perilaku (bevavioral science), dunia pendidikan di tanah air kita mulkai melakukan penyempurnaan-penyempurnaan. Ternyata penyempurnaan tidak hanya terjadi pada segi-segi teknologi belajar mengajar, tetapi bahkan mengenai hal-hal yang bersifat mendasar yaitu landasan pendidikan. Pembaruan yang terjadi meliputi landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan, dan tenaga kependidikan. a. Pembaruan Landasan Yuridis Suatu pembaruan pendidikan yang sangat mendasar ialah pembaruan yang tertuju pada landasan yuridisnya, karena pembaruan landasan yuridis berhubungan dengan hal-hal yang bersifat mendasar (fundamental) dan yang bersifat principal. Dikatakan demikian karena landasan yuridis itu mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan dan ketenagaan. b. Pembaruan Kurikulum Ada dua factor pengendali yang menentukan arah pembaruan kurikulum, yaitu yang sifatnya mempertahankan dan yang mengubah. Termasuk yang pertama ialah landasan filosofis, yaitu falsafah bangsa Indonesia, yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan landasan historis (mencakup unsur-unsur yang dari dahulu hingga sekarang menguasai hajat hidup orang banyak). Sedangkan factor pengendali yang kedua yaitu yang bersifat mengubah ialah landasan social (berupa kekuatan-kekuatan social di masyarakat) dan psikologis (yaitu cara peserta di dalam belajar, mengenai hal ini banyak penemuan-penemuan baru yang menopangnya). Untuk memperbaiki masalah-masalah pendidikan pada tahun 1975/1976 dilakukan upaya pembaruan kurikulum dan sebagai hasilnya lahirlah kurikulum 1984. Kurikulum 1984 memberikan arah baru pada pelaksanaan pendidikan. Kelebihan yang dimiliki kurikulum 1984 dan yang dipandang sebagai pengembangan dari kurikulum 1975/1976 antara lain adalah: • Bersifat komprehensif, yang tampak dalam hal pelaksanaan ko dan ekstrakurikuler yang sudah lebih diberikan di samping yang kurikuler. Ini berarti menignkatkan hubungan antara sekolah, masyarakat, dan orang tua. • Adanya strategi desentralisasi di samping yang sentralisasi, yang tampak pada adanya muatan local di samping kurikulum nasional dan muatan local.ini merupakan antisipasi masa depan, dimana kecenderungan pola pendidikan di masa depan mengarah kepada desentralisasi, karena pembangunan daerah merupakan basis pembangunan nasional. (Tilaar, 1992: 8) • Disediakannya program yang bervariasi (meskipun belum terlaksana sepenuhnya). Program ini memberikan peluang pembekalan bagi peserta didik yang ingin melanjutkan belajar ke pendidikan tinggi dan yang ingin segera ke lapangan kerja dengan berbagai variasinya. • Adanya penekanan pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan dan peranan evaluasi formatif dalam proses pembelajaran. • Adanya upaya perampingan kurikulum yang memungkinkan pemilihan dan penyajian materi pembelajaran yang esensial. Kurikulum saat ini sedang menunggu kehadiran kurikulum 1994 yang tentunya mengandung peluang yang lebih besar dan lebih baik untuk mempersiapkan warga Negara sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan di masa depan. Peluang-peluang itu antara lain: • Adanya perluasan kesempatan untuk mengikuti pendidikan bagi rakyat banyak. • Adanya penanaman dasar (basic education) yang lebih baik pada seluruh warga Negara untuk terjun ke lapangan kerja di masyarakat dan untuk lanjut belajar ke pendidikan tinggi. • Adanya seleksi bertahap yang lebih terarah untuk memasuki pendidikan tinggi. c. Pembaruan Pola Masa Studi Pembaruan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan pendidikan. Perubahan pola masa studi sebagai suatu pertanda adanya pembaruan pendidikan berupa penambahan (perpanjangan masa studi) ataupun pengurangan (perpendekan masa studi). Perubahan pola tersebut dilakukan untuk tujuan dan alasan-alasan tertentu. Misalnya untuk mempersiapkan tenaga guru SD yang dahulunya di anggap cukup tamatan SPG (jenjang pra-masa studi akademik), sekarang untuk menjadi guru SD harus berpendidikan Diploma II (jenjang akademik). Tujuannya ialah untuk mendapatkan tenaga yang lebih kompeten. Strategi ini sangat penting dalam rangka menyiapkan warga Negara sebagai sumber daya manusia untuk pembangunan yang menuntut persyaratan lebih baik. Di sisi lain pendidikan, sarjana yang pada masa studi lalu harus ditempuh 5 tahun (3 tahun sarjana muda ditambah 2 tahun sarjana lengkap) diperpendek menjadi 4 tahun disebut program S1 dipandang cukup memberikan bekal dasar sehingga tidak perlu terlalu lama. d. Pembaruan Tenaga Kependidikan Di samping pembaruan landasan yuridis dan kurikulum, pengembangan system pendidikan nasional juga menyentuh pambaruan komponen lain, yaitu tenaga kependidikan. Yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. (UU RI No.2 Bab VII Pasal 27 Ayat 1). Pembaruan terhadap komponen tenaga kependidikan dipandang sangat penting karena pembaruan pada komponen-komponen lain tanpa ditunjang oleh tenaga-tenaga pelaksana yang kompeten tidak akan ada artinya. Tenaga yang lain di samping guru ialah pustakawan, laboran, konselor, teknisi sumber belajar, dan lain-lain. Hal tersebut mempunyai landasan yuridis yaitu UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab VII Pasal 27 Ayat 2 yang dijabarkan lebih rinci dalam PP RI No. 38 Tahun1992 tentang Tenaga Kependidikan. 2 Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional Di dalam TAP MPR No. IV/MPR/1973 s.d TAP MPR RI No. II/MPR/1993 terlihat adanya kesinambungan yang mencakup program utama pembangunan pendidikan, yaitu: a. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan b. Peningkatan mutu pendidikan c. Peningkatan relevansi pendidikan d. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan e. Pengembangan kebudayaan f. Pembinaan generasi muda Program pokok pembangunan pendidikan yang dinyatakan dalam GBHN tersebut juga memberi pedoman bagi upaya merealisasikan pasal 31 dan pasal 32 UUD 1945 yahni bahwa: • Tiap-tiap warga Negara mendapat pelajaran • Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarkan satu sistem pengajaran nasional. • Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. UUD 1945 sebagai landasan yuridis merupakan hukum tertinggi dari organisasi kenegaraan yang memuat garis besar, dasar, dan tujuan Negara. Sifatnya lestari dalam arti menjadi petunjuk untuk hidup bangsa dalam jangka waktu relative panjang dan bahkan jika memungkinkan selama negar berdiri. UU organic adalah peraturan-peraturan untuk menyelenggarakan aturan dasar yang tercantum dalam UUD sebagai usaha untuk mewujudkan tujuan Negara. Dalam bidang pendidikan, undang-undang organic pendidikan yang pertama ialah UU No. 12 Tahun 1954 jo. UU No. 4 Tahun 1950 tentang Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah dan UU No. 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi.

MAKALAH MANUSIA, KEBUTUHAN, DAN ETIKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial yang pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dari sesamanya. Dengan adanya rasa yang saling membutuhkan itulah, maka ada yang dinamakan interaksi sosial, yang didalamnya terdapat aturan-aturan serta syarat-syarat yang akhirnya timbul yang dinamakan hak dan kewajiban antar manusia tersebut. Kewajiban adalah suatu tuntutan yang harus dilakukan oleh seorang manusia. Dengan adanya kewajiban manusia dapat belajar tentang apa yang dinamakan tanggung jawab. Sedangkan hak pada dasarnya adalah kebutuhan yang sangat diperlukan oleh manusia. pemenuhan hak akan seorang manusia juga diartikan sebagai pemenuhan akan kebutuhan manusia itu. Sedangkan yang dimaksud dengan kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar atau alasan mereka untuk berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Sesungguhnya alasan mengapa kebutuhan manusia itu perlu untuk dipenuhi adalah demi kepentingan manusia itu sendiri untuk mepertahankan diri. Untuk dapat bertahan, manusia harus dapat menguasai alam semesta. Penguasaan terhadap alam semesta itu dilakukan dengan tidak merusak tatanan alam itu sendiri. Agar penguasaan alam semesta itdak berdampak pada kerusakan, yang berdampak pada kehidupan manusia, maka penguasaan alam itu harus dilakukan dengan cara menguasai ilmu pengetahuan yang ada, yang dibarengi dengan norma dan etika. Karena tanpa norma dan etika, seseorang yang tidak bertanggung jawab hanya akan memenuhi keserakahannya untuk memanfaatkan sumber daya alam yang sebesar-besarnya. Selain itu, dengan adanya etika, interaksi sosial yang ada pada masyarakat akan berjalan seperti yang diinginkan tanpa adanya penyimpangan sosial. B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu: 1. Apakah yang dimaksud dengan manusia, kebutuhan, dan etika? 2. Bagaimanakah hubungan antara manusia, kebutuhan, dan etika? 3. Bagaimanakah unsur-unsur dan ciri-ciri dari manusia? 4. Bagaimanakah cara menggunakan alat indera manusia yang sesuai dengan etika sebagai makhluk sosial dan berbudaya? C. MANFAAT DAN TUJUAN MAKALAH Adapun manfaat dan tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan manusia, kebutuhan, dan etika. 2. Untuk mengetahui bagaimanakah hubungan antara manusia, kebutuhan, dan etika 3. Untuk mengetahui unsur-unsur dan ciri-ciri dari manusia. 4. Untuk mengetahui bagaimanakah cara menggunakan alat indera manusia yang sesuai dengan etika sebagai makhluk sosial dan berbudaya BAB 2 PEMBAHASAN A. Manusia Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainnya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dan lain-lainnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan di dunia ini supaya selamat di dunia dan akhirat nanti? Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu: 1. Jasmani Terdiri dari air,kapur,angin,api dan tanah. 2. Ruh Terbuat dari cahaya (NUR).Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja. 3. Jiwa (An Nafsun/rasa dan perasaan). Terdiri atas 3 unsur: • Syahwat/Lawwamah (darah hitam),dipengaruhi sifat Jin,sifatnya adalah: Rakus, pemalas,serakah,dan lain-lain(kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat. • Ghodob/Ammarah ( darah merah ),dipengaruhi oleh sifat Iblis.Sifatnya adalah: sombong,merusak,angkara murka dan lain-lain(menentang)-menjadi pengacau masyarakat. • Natiqoh/Muthmainah (darah putih),dipengarui sifat malaikat,sifatnya adalah: bijaksana,tenang,berbudi luhur,berakhlak tinggi dan mulia-menciptakan kedamaian dan kasih sayang. Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga: 1. Akal (timbangan) haq atau bathil 2. Pikir (hitungan) untung rugi 3. Zikir (ingatan) ingat Allah Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatannya. Makhluk-makhluk yang diciptakan Allah (dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir). Ada 6 makhluk yaitu: 1. Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia. 2. Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia. 3. Jin, Dari Asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia. 4. Tumbuhan, Hanya mempunyai naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia. 5. Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia. 6. Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia (khalifah rachmatan lil alamin). Corak corak Manusia: • Mu'min • Kafir • Munafi Perjalanan Kehidupan Manusia: 1. Alam Arwah/Ruh, Masih didalam alam suci/taqdir ketentuan 2. Alam Rahim, Didalam Kandungan Ibu/Qadarditentukan 3. Alam Dunia/Alam Qodho, Penyelesaian/Untuk sementara 4. Alam Kubur/Alam Barzah, Dalam tahanan alam Kubur/prefentif 5. Alam Mizan, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali Manusia 6. Yaumil Ma'lum ( Hari Pengumuman/Keputusan), Surga bagi yang beramal baik; Neraka bagi yang beramal buruk. Berikut ini adalah 48 tentang manusia pada umumnya : 1. Batuk melepaskan bahan peledak udara yang bergerak pada kecepatan sampai dengan 60 mil/jam. 2. Sebuah janin memperoleh sidik jari pada usia tiga bulan. 3. Kuku manusia membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk tumbuh dari dasar ke ujung. 4. Seorang manusia kehilangan rata-rata 40-100 helai rambut sehari. 5. Seseorang akan lebih cepat mati total karena kurang tidur dari pada kelaparan. Kematian akan terjadi sekitar 10 hari, tanpa tidur, sementara kelaparan mengambil beberapa minggu. 6. ketika bersin kecepatan udara dari mulut/hidung dapat melampaui kecepatan 100 mil/jam. 7. Menurut peneliti Jerman, risiko serangan jantung lebih tinggi pada hari Senin dibandingkan hari-hari lain dalam seminggu. 8. Menurut Kinsey Institute, penis terbesar mengenai tindakan catatan 13 inci. Terkecil tops off di 1 3/4 inci. 9. Setelah menghabiskan berjam-jam bekerja di sebuah komputer, melihat selembar kertas putih kosong, mungkin akan kelihatan merah muda. 10. manusia minum air rata-rata sekitar 16, 000 galon air dalam seumur hidup. 11. Sebuah kepala manusia rata-rata memiliki 100.000 rambut. 12. Rata-rata orang diseluruh dunia menggunakan kamar mandi 6 kali per hari. 13. Bayi lahir dengan 300 tulang, tapi ketika dewasa kita hanya memiliki 206 di tubuh kita. 14. Orang yang rambut blondes memiliki rambut lebih banyak dari orang berambut hitam. 15. cacing tambang mengisap darah 700 juta orang di seluruh dunia. 16. Pada usia enam puluh tahun, kebanyakan orang telah kehilangan setengah dari lidah mereka. 17. Setiap inci persegi kulit manusia terdiri dari dua puluh kaki pembuluh darah. 18. Setiap orang memiliki bentuk lidah yang unik. 19. Setiap inci persegi tubuh manusia rata-rata 32 juta bakteri di atasnya. 20. Setiap kali Anda menjilat perangko, Anda mengkonsumsi selama 1/10 kalori. 21. Kuku tangan tumbuh lebih cepat dari kuku jari kaki. 22. Manusia memiliki kromosom 46, kacang polong memiliki 14 dan lobster telah 200. 23. Jika dikeluarkan dari tubuh, usus kecil akan membentang dengan panjang 22 meter. 24. Jika Anda terkunci di ruangan tertutup sepenuhnya, Anda akan mati karena keracunan karbon dioksida sebelum Anda akan mati kekurangan oksigen. 25. Pada akhir abad 19, jutaan manusia mumi digunakan sebagai bahan bakar untuk lokomotif di Mesir di mana kayu dan batubara langka, tapi mumi yang banyak. 26. Dibutuhkan hanya 17 otot untuk tersenyum dan 43 mengerutkan kening. 27. Butuh 1.200.000 nyamuk, untuk mengisap dank benar-benar mengeringkan darah manusia rata-rata. 28. Tertawa menurunkan kadar hormon stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Anak enam usia tahun rata-rata tertawa 300 kali sehari. Orang dewasa hanya tertawa 15-100 kali sehari. 29. Pada rata-rata perempuan mengucapkan 7.000 kata per hari. Pria mencerna kata sedikitnya di atas 2000. 30. Satu dari setiap 2000 bayi lahir telah mempunyai gigi. 31. Abu orang dikremasi berat rata-rata sembilan pon. 32. Si gadis remaja rata-rata memiliki 34.000 folikel telur belum berkembang, walaupun hanya 350 atau lebih teluh matang selama hidupnya. 33. Durasi rata-rata hubungan seksual bagi manusia adalah 2 menit. 34. Manusia rata-rata menghasilkan 25.000 liter air liur dalam seumur hidup, cukup untuk mengisi dua kolam renang. 35. organ tubuh terbesar adalah usus kecil yang panjangnya rata-rata 20 kaki 36. Tubuh setiap manusia memiliki cukup lemak untuk memproduksi 7 batang sabun. 37. Tubuh manusia lebih dari 600 otot, atau 40% dari berat tubuh. 38. Otak manusia adalah sekitar 85% terdiri dari air. 39. Sel terbesar dalam tubuh manusia adalah sel telur perempuan, atau sel telur. Ini adalah sekitar 1/180 inci diameter. Sel terkecil di tubuh manusia adalah sperma laki-laki. Dibutuhkan sekitar 175.000 sel-sel sperma untuk seimbang sebanyak sel telur tunggal. 40. Organ manusia terbesar adalah kulit, dengan luas permukaan sekitar 25 meter persegi. 41. Paru-paru kiri lebih kecil dari paru kanan agar memberi tempat untuk hati. 42. Jenis darah yang paling umum di dunia adalah O. Tipe paling langka Jenis AH, baru ditemukan pada kurang dari selusin orang sejak jenis ini ditemukan. 43. Otak Neanderthal itu adalah lebih besar dari badan Anda. 44. Suara mendengkur hingga 69 desibel dapat hampir sama keras seperti suara bor pneumatik. 45. Ada 45 mil panjang saraf pada kulit manusia. 46. Terdapat 60.000 mil pembuluh darah dalam tubuh manusia. 47. Tiga-ratus-juta sel mati dalam tubuh manusia setiap menit.. 48. Perempuan membakar lemak lebih lambat dibandingkan pria, dengan laju sekitar 50 kalori per hari. Ada 5 Lima Alat Indera Manusia : Mata, Hidung, Telinga, Lidah & Kulit (Panca Indera) yang digunakannya sesuai fungsinya masing-masing,yaitu: 1. Indera Penglihatan/ Penglihat = Mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak. 2. Indera Penciuman/ Pencium = Hidung. Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau. 3. Indera Pengecap = Lidah. Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit. 4. Indera Pendengaran/ Pendengar = Telinga / Kuping Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam. 5. Indera Peraba = Kulit. Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll. B. KEBUTUHAN Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Macam-macam Kebutuhan Manusia a. Menurut tingkatan atau intensitasnya  Kebutuhan primer /pokok Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya. Contoh: sandang, pangan, papan, dan kesehatan  Kebutuhan sekunder / tambahan Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua, artinya kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan meja kursi.  Kebutuhan tersier/kemewahan Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contoh: mobil, motor, komputer b. Kebutuhan menurut waktunya  Kebutuhan sekarang. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan obat-obatan.  Kebutuhan yang akan datang/masa depan Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Contoh: tabungan  Kebutuhan tidak tentu waktunya Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental. Contoh : konsultasi kesehatan  Kebutuhan sepanjang waktu Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan waktu/lama. c. Kebutuhan menurut sifatnya  Kebutuhan jasmani Kategori yang termasuk dalam kebutuhan jasmaniah ini adalah segala sesuatu yang yang berkaitan dengan kebutuhan fisik secara total. Misalnya naluri untuk makan, minum, kebutuhan ini bersifat fisik lainnya, tetapi pada saat yang sama merupakan juga naluri. Artinya berkaitan dengan bangunan tubuh manusia. Sesunggunhnya manusia dalam proses pencernaan makanan dalam perutnya, sehingga pada gilirannya membutuhkan lagi makanan baru. Perasaan lapar muncul dari sejumlah saraf pencernaan secara otomatis memberikan sinyal-sinyal kepada otak manusia. Bahkan orang tidak tahu apakah masih punya makanan atau tidak, termasuk anak kecil. Agar laparnya hilang manusia makan, ketika dia selesai makan laparnya pun menjadi hilang. Peristiwa yang kita ketahui bahwa fungsi makanan adalah mengobati lapar, tetapi pada hakekatnya untuk pertumbuhan tubuh, karena makanan membentuk struktur dan pertumbuhan jasmani hingga manusia menjadi besar. Setelah mencapai tingkat pertumbuhan manusia menjadi besar. Setelah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesugguhnya, maka standar besarnya tubuh orang sudah mencapai targetnya hingga fungsi makanan selanjutnya adalah memelihara struktur tubuh dan mengganti organ tubuh yang usang. Demikian juga air sebagai kebutuhan jasmaniah dengan makanan, berfungsi memelihara keseimbangan, mendistribusikan sari-sari makanan dan air sebagai sumber penghidupan makhluk hidup membutuhkan air. Secara konkritnya air berfungsi untuk membersihkan, baik tubuh kita, pakaian dan alat-alat kebutuhan kita, selain untuk pemeliharaan tubuh, air memelihara keseimbangan . Seandainya tidak ada air, maka tubuh pasti mengalami kepanasan yang berlebihan. Persoalan seksual dan cinta apakah termasuk kebutuhan jasmani. Sebenarnya kebutuhan seksual yang berkaitan sahwat merupakan refleksi dari hormon tubuh dan saraf-saraf tertentu. Manusia mencintai sesama yang berlainan jenis, secara jasmaniah manusianya yang dicinta, tetapi secara hakikat dan filosofis ada nilai-niali terkandung di dalamnya menyebabkan manusia cinta dan memunyai keinginan untuk melakukan hubungan seksual, secara jasmaniah untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Aspek lain yang maha pentingnya adalah manusia memerlukan pakaian, secara budaya dan mutualitas fungsi pakaian pada hakekatnya untuk menutupi tubuh kita secara budaya, melindungi tubuh supaya tidak kelihatan bagian-bagian yang dilarang oleh agama dan norma-norma budaya. Fungsi lain adalah melindungi kita dari panas, terpaan kedinginan dsb. Tetapi fungsi budaya adalah keindahan dan sebagainya. Kebutuhan lainnya adalah pemondokan, karena secara budaya manusia berbeda dengan makhluk lainnya, yaiu perlu adanya tempat tinggal ebagi tempat berrkumpul dengan anggota keluarga juga sebagai tempat istirahat. Pakaian selain kebutuhan jasmani tersebut masih ada lagi kebutuhan yang disebut kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan tambahan yang secara fungsional ada juga mendekati fugsi sebagai kebutuhan primer. Misalnya perhiasan, kendaran mobil mewah dan sebagainya.  Kebutuhan rohani Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau rohani. Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang yang membutuhkan. Contoh: beribadah, rekreasi, kesenian, dan hiburan d. Kebutuhan menurut subjeknya  Kebutuhan individu Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan seorang saja. Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan seorang dokter  Kebutuhan sosial (kelompok) Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah sakit, dan jembatan C. ETIKA Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno "ethikos", berarti timbul dari kebiasaan,etika merupakan cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk , seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini: • Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. • Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. • Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika member manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika). Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia : 1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagaisesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil. 2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika secara umum dapat dibagi menjadi : 1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori. 2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupanyang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimanamanusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya. Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian : a). Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. b). Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup. Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut : 1) Sikap terhadap sesama 2) Etika keluarga 3) Etika profesi 4) Etika politik 5) Etika lingkungan 6) Etika idiologi Sistem Penilaian Etika : • Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat,susila atau tidak susila. • Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata. • Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga) tingkat : a) Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati, niat. b) Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti. c) Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk. BAB 3 PENUTUP KESIMPULAN Manusia merupakan makhluk sosial yang pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dari sesamanya. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno "ethikos", berarti timbul dari kebiasaan,etika merupakan cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. DAFTAR PUSTAKA Arifin, zainal. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Anugrah Mandiri. Makassar. Setiadi, Elly.dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana. Bandung. Herimanto. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bumi Aksara. Solo. Said, Ridwan. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Anugrah Mandiri. Makassar. http//www.google.com/hubungan interaksi desa kota http//www.google.com/